Ketika bangun dari tidur siang, lalu saya menyalakan televisi untuk mencari hiburan dan 'ngumpulke nyowo dalam istilah jawa. Mengganti channel, mencari program tivi yg menarik. Dan pada akhirnya terhenti di program berita yg membuat mata saya langsung 'melek', saya tercengang melihat berita tersebut. Wow Joko Widodo nyapres atas mandat yg diberikan Megawati selaku ketua umum PDI-P kepada Jokowi. Prediksi saya dulu, Puan Maharani yg akan di calonkan PDI-P. Mungkin desakan dari pro Jokowi atau memang ibu Mega percaya dan menaruh harapan besar kepada Jokowi.
Isi Mandat Megawati yg diberikan kepada Jokowi, kurang lebih begini,
Saya Ketua Umum PDIP kepada seluruh rakyat Indonesia yang mempunyai mata hati, keadilan, dan kejujuran di manapun berada:
1. Dukung Bapak Jokowi sebagai calon presiden dari PDIP.
2. Jaga dan amankan jalannya pemilu legislatif, terutama di TPS-TPS (Tempat Pemungutan Suara), dan proses penghitungan suara dari segala bentuk kecurangan dan intimidasi.
3. Teguh dan jalankan hati dalam mengawal demokrasi Republik Indonesia
Merdeka, Jakarta 14 Maret 2014
Megawati Soekarnoputri
Tapi memang inilah yg dibutuhkan bangsa, akhirnya orang-orang yg benar-benar mengabdi kepada masyarakat akan memimpin negri yg kacau balau ini semasa pemerintahan bapak SBY dua periode, maaf tidak offense. Berita baiknya lagi yg saya dapatkan, pasca pengumuman Gubernur DKI Jakarta Jokowi sebagai calon presiden PDIP, rupiah terus menerus menguat terhadap dolar AS. Bahkan sempat dolar manyentuh titik terendahnya di Rp 11.255. Wow, ini baru pencalonan saja, saham IHSG menguat. Inilah kepercayaan terhadap Jokowi.
Kampanye terbuka dimulai pada tanggal 16 Maret hingga 5 April, sampai saat ini penyerangan dari kubu lawan (kontra Jokowi) terus berhujatan. Dari sekian banyak yg menyerang Jokowi, Ridwan Saidi & Amin Rais termasuk yg paling agresif, saya maklumi karna beliau-beliau sudah tua, eksistensinya di dunia politik negri sudah pudar.
Dan penyerangan dari akun @TrioMacan2000 lebih provokatif, sara yg dihujatkan luar biasa dan editing retweet yg ngebocah. Anda bisa langsung cek saja ditimelinenya. Saya mendapatkan gambar di twitter salah satu contoh editing retweetnya.
Dan masih banyak lagi akun-akun twitter yg kontra dengan Jokowi. Saya tidak heran, Jokowi adalah capres dengan elektabilitas dan tertinggi saat ini. Jika tidak terjadi hal yg luar biasa bisa dikata pilpres sudah ketahuan hasilnya. Seperti kembali ke jaman orba dulu, pemenang sudah terlihat sebelum 3 bulan pemilihan.
Saya juga sempat membaca, ada arahan yg bagus dari akun twitter @PartaiSocmed bagi pendukung Jokowi di SocMed.
Jokowi saat ini sedang memimpin lomba. Oleh karenanya lawan-lawannya perlu bersikap ofensif. Hanya itu yg bisa mereka lakukan. Sedangkan Jokowi dan para pendukungnya berada pada posisi defensiv. Sesimpel itu situasinya. Di social media kubu pesaing Jokowi memang harus membuat serangan-serangan dan mencari apapun kelemahan yg bisa diekspose. Tugas mereka adalah menciptakan trend negatif seputar Jokowi agar menguasai opini publik. Menanggapi setiap tuduhan dan fitnah yg mereka buat justru membuat kita terseret pada pola permainan mereka. Yg jadi masalah adalah seringkali kita melibatkan emosi dalam bersocial media. Kita sering terpancing utk membantah mereka. Jadi intinya, tidak usah tanggapi tweet-tweet kontra Jokowi. Tetap sebarkan trend positif yg dimiliki beliau. Arahan dari akun twitter @PartaiSocmed dapat dilihat di sini.
Masih banyak yg menghujat bahwa Jokowi ingkar janji, katanya mau memimpin Jakarta selama 5 tahun, tapi baru 1,5 tahun saja udah nyapres, batu loncatan ya?
- Saya membantah, kenapa orang-orang tersebut tidak berusaha mengikhlaskan Jokowi untuk 200 juta penduduk Indonesia lainnya yang butuh beliau?
- Bukankah Jakarta masih memiliki Ahok sang Wakil Gubernur, dan rancangan-rangancangan dengan Jokowi sudah ada dan transparan, tinggal diteruskan Ahok saja?
- Bukankah setiap ada proyek besar selalu menggandeng ICW untuk hal mengawasi transparansi proyek yg sedang berjalan?
- Dulu ketika jadi gubernur, kebijakannya bertabrakan dengan pemerintah pusat. Kalo jd presiden, kebijakan bisa bersinergi dan lebih cepat benahi Jakarta, saya yakin itu karena presiden mempunyai hak yg lebih besar untuk membuat kebijakan.
Ada yg tanya, kenapa harus pilih Jokowi?
- Kita harus memilih Jokowi untuk RI 1, dirangkum oleh akun twitter @PartaiSocmed tersebut di sini.
- Lihat track record beliau saat menjabat menjadi Walikota Solo, atau tanyakan warga Solo.
- Di Jakarta, apa yg sudah dihasilkan Jokowi, yg katanya 'blusukan' itu percuma menurut kalian, silakan jawab dengan jujur pertanyaan yg ada di gambar di bawah ini.
- Apa ada calon-calon sekarang yg elektabilitasnya lebih tinggi dari Jokowi, apa kalian yakin dengan figur-figur dibawah ini?
Well, tentukan pilihan yg terbaik atau tentukan calon-calon korupsi masa depan tanggal 9 April di pileg dan bulan Juli untuk pilpres. Dan bonus pic dari saya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Menghujamlah!