Kamis, 06 Maret 2014

Golput? Nggak Heran, tapi...


Memasuki tahun politik, tahun ini tahun 2014 perhelatan pesta demokrasi, untuk pemilu legislatif diadakan pada bulan April tanggal 9 (kalau itu tidak mundur sesuai jadwal  yg direncanakan) dan pilpres tanggal 9 Juli 2014. Rakyat Indonesia sebentar lagi akan menentukan pemimpin mereka untuk periode berikutnya. Rakyat memilih wakilnya yg kemungkinan besar rakyat tidak mengenal siapa yg dicalonkan partai (kader).

Alasan menjadi golput atau kita sebut golputer beraneka ragam, dibawah opini saya mengenai 'kenapa orang menjadi golput':
1. Rakyat sudah dikecewakan dengan sistem pemerintahan yg bobrok, terutama dijaman SBY menjabat 2 periode ini. Dari kasus bank Century yg tak kunjung usai sampai semua kader Demokrat melakukan tindak pidana korupsi, bahkan Mahkamah Agung yg sangat dihormati dan sebagai acuan keadilan di Indonesia melakukan tindak pidana.
2. Coba bayangkan berapa banyak uang yg dikeluarkan kader, capres, atau partai untuk memenangkan pemilu tahun ini. Banyak baliho, spanduk, sampai iklan di televisi swasta, bayangkan berapa besar uang yg dikeluarkan mereka? Apabila terpilih nanti, gaji mereka menjadi wakil rakyat, kemungkinan besar belum dapat menutupi modal yg dikeluarkan untuk pemilu. Nah dari sinilah korupsi menjadi cara yg menurut mereka cara paling cepat membalikkan modal, bisa juga untuk membayar hutang.
3. Pesimis, rakyat sudah muak dengan janji-janji calon wakil rakyat, rakyat semakin lama semakin cerdas, mereka tidak bisa lagi ditipu. Seringkali ada iming-iming duit untuk mencoblos ketika di pemilu nanti. Rakyat menerima uang tersebut, tapi ujung-ujungnya di bilik pencoblosan, mereka tetap golput.
4. Masih banyak hal lain yg mungkin akan sama dengan pikiran-pikiran pembaca.


Pentingkah golput?
1. Sah tidaknya Pemilu tidak ditentukan dari seberapa banyaknya jumlah golputer.
2. Terpilih tidaknya seorang caleg TIDAK ditentukan oleh suara golput, tapi berdsarkan suara terbanyak dari pemilih sah.
3. Jumlah orang yg golput SAMA SEKALI TIDAK DIPERHITUNGKAN keberadaannya dalam UU Pemilu.
4. Suara golputer, realitasnya, tidak dapat menjadi solusi dan tidak punya pengaruh apapun utk kebaikan negeri ini.
5. Golput umumnya bukan dari pemikiran rasional tapi emosional.
6. Semakin banyak golputer, semakin mudah mereka menjadi anggota dewan dengan 'money politic'.
7. Golput adalah contoh orang2 yg arogan/egois, pesimistis, perfectionis, dan tdk yakin dgn masa depan.
8. Jika Golput 50% Lebih, Pemilu Harus Diulang.
9. Bahaya golput, kertas suara yg kosong dapat dimanipulasi.


Buta yg terburuk adalah buta politik, dia tidak mendengar, tidak berbicara, dan tidak berpartisipasi dalam peristiwa politik. Dia tidak tahu bahwa biaya hidup, harga kacang, harga ikan, harga tepung, biaya sewa, harga sepatu dan obat, semua tergantung pada keputusan politik. Orang yg buta politik begitu bodoh sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa, dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, dan pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, rusaknya perushaan nasional dan multinasional. -Bertolt Brecht (Penyair Jerman)

Golput sama halnya dengan pasrah, atau golput adalah golongan putus asa.
Apakah yang golput itu merasa tidak ada kandidat yang cocok buat kita? Perhatikan, ini bukan yg sesuai untuk kita, tapi untuk Indonesia, gunakan pikiran kita bukan ego kita.
Apakah yang golput selalu merasa dibohongi karena yg dipilih adalah orang yg tidak sesuai harapan kita? Perhatikan, untuk mendapatkan yg terbaik perlu seleksi, kalau sistem pemerintahan bobrok dan anda golput, anda tidak mempunyai hak untuk komentar.
Apakah anda ingin PKS memenangkan pemilu ini yg notabene tujuan mereka adalah menghancurkan kebudayaan Indonesia atau Bhineka Tunggal Ika melalui invasi budaya Arab. Ini bukan negara Islam, silakan baca di Tujuan Utama PKS.
Apakah anda ingin Angel Elga, Rhoma Irama, atau Farhat Abbas yg sudah terlihat bodohnya di wawancara Mata Najwa menjadi wakil kalian di pemerintahan? Apakah anda tidak memiliki pandangan masa depan pada negara ini? Anda memilih calon wakil rakyat dengan hati anda? Fak, memangnya kalian kenal dengan mereka? Memangnya anda ingin mengungkapkan perasaan ke pasangan pakai hati?

Pakailah otak, kenali kader dan capresnya, browsing dan lihatlah backgroundnya, semoga dapat membantu di pemilihan umum nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menghujamlah!